Pembicaraan menjelangTidur

1967 Words
Ana naik ke unitnya di lantai lima belas. Apartemen tiga kamar hasil kolaborasi Dp dan cicilan bersama ayahnya ini memang cukup besar, ada tiga kamar, tentu saja kamar - kamar itu dipakai kalau keluarganya datang dari Medan. Faktanya mereka juga jarang datang ke Jakarta, kedua kamar itu lebih banyak kosongnya. Teman kuliah atau pun teman mainnya yang dari Medan dan pernah menginap di sini hanya Susi, Sheli sama Rosa. Susi sama Sheli itu teman sejawat, tapi mereka masih menjadi dokter umum di Medan, karena keburu menikah dan enggan lanjut ke Spesialis. Kalau Rosa itu teman mainnya, mereka akrab sejak kecil karena pernah bertetangga, dia bukan dokter tapi ASN, sempat di kantor kecamatan, tapi sekarang di kantor Walikota, dia dulu sekolah di IPDN. Sebenarnya dulu Ana punya teman satu lagi yang sangat akrab waktu mereka sama - sama kuliah, bahkan dekatnya melebihi ketiga orang tadi ... sayangnya dia Klepto, bukan klepto pada umumnya mencuri benda milik orang lain yang dia suka, tapi klepto spesial, mengambil tunangan orang lain, jadi Ana tidak ingin berteman lagi dengannya. Ana membereskan apartemen yang sebenarnya tidak berantakan, dia cuma kebiasaan saja beberes. Satu - satunya yang perlu disingkirkan adalah baju yang habis dipakai Kana tadi yang masih tergeletak di atas sofanya. Ana meraih baju itu, sebelum dimasukkan ke dalam keranjang cucian, Ana menghirup aroma yang menempel pada baju itu. Wangi parfum Kana, Ana suka. Ana duduk di sofa sambil memegang baju itu, lalu memeluknya. An ... An ... hidup lagi capek - capeknya, kenapa juga harus punya teman akrab sama cowok yang jauh lebih muda ... mau kamu apa sih sebenarnya An, adopsi adek lagi mentang - mentang kedua adik kamu sudah menikah? Pasti bukan itu kan? Kalau tidak percaya sama sahabat perempuan lagi, bukan berarti cari gara - gara sok sahabatan sama cowok juga dong. Konon katanya bersahabat dengan cowok itu jarang yang tulus, ujung - ujungnya baper. Sudah lama kamu berhasil menepis segala hubungan, mau itu pertemanan, sahabatan, apalagi pacaran ... bukannya kamu menghindari itu semua, katanya nggak mau sakit hati lagi kan? Eh kok sekarang malah bestian sama cowok sih An? Ingat ya, Kana itu memang baik, mesin kopi aja dianggap sahabatnya, kamu jangan sampe baper ya. Berteman sesuai tujuan kamu waktu mau membuka jalur pertemanan buat Kana ... for fun, supaya kamu tetap waras dan jangan melulu kerja dan ansos, ada teman ngobrol yang asik dan selalu nyambung, ada teman menjalani hobby jadi nggak garing kalo ke resto dan mau review makanannya, nggak teriak -teriak sendirian mengikuti Chorus lagu waktu nonton konser, bisa berbagi popcorn yang ukuran ember kecil supaya cepat habis karena kamu nggak suka beli yang ukuran kecil kalo lagi di bioskop ... cuma itu kan tujuan kamu? Bahu Kana yang lebar itu jangan dijadikan sandaran kalau kamu tidak mau sakit hati, perhatiannya jangan dijadikan semangat hidup kalau tidak mau kecewa di tengah jalan lagi, pokoknya jangan berharap banyak An ... ingat itu An' Suara hati kecil Ana sedang mengingatkan dirinya agar tidak terbawa suasana. Ana meremas baju kemeja itu, lalu melemparkannya ke dalam keranjang cucian yang berjarak dua meter dari tempatnya duduk dan ... masuk! Ternyata ketangkasan bermain basketnya dulu masih ada. Sudah jam sepuluh malam, sejauh ini tidak ada calling-an darurat, semoga saja tidak ada, besok dia ada operasi dan harus ke rumah sakit lebih pagi. Setelah memakai skincare dan bodycare, Ana bersiap tidur, baru bersiap lho ya ... tapi dia belum mengantuk sama sekali. Akhirnya kegiatan malam ini berakhir dengan membaca. Ana merasa getaran notifikasi pesan masuk di ponselnya. Setelah membukanya, ternyata pesan dari Kana, dia kira dari rumah sakit. Arkana co-ass Bisa tidur nggak? Ana tersenyum membaca pesan itu. Kana pasti tahu bahwa Ana memiliki kesulitan tidur akibat kopi tadi sore. dr. Ariana Menurut ngana?" Ana memutuskan untuk tidak menjawab kata-kata panjang untuk menunjukkan dia tidak bisa tidur, melainkan mengirimkan foto buku kedokteran yang ada di pangkuannya. Kana tertawa ngakak dalam kamarnya, dengan cepat dia memberikan tanggapannya. Arkana co-ass Ngefek juga tuh kopi. Kana masih tertawa. fakta bahwa Ana hanya diberikan one shot espresso, tapi tetap tidak bisa tidur, apa khabar tadi baristanya yang dengan sombongnya memasukkan double di gelasnya sendiri? dr.Ariana Ya ngefeklah, ini makanya masih melek. Arkana co-ass Bukannya baca buku malah makin melek ya? Harusnya pasang musik - musik instrumental. dr.Ariana Tergantung, kalo yang dibaca buku kedokteran kayak gini ya cepat ngantuk harusnya. Kana melanjutkan dengan pertanyaan yang lebih menantang. Arkana co-ass Kalo gitu boleh kali aku telpon terus tolong bacain keras - keras, biar berguna gitu lho ilmunya, ngantuknya juga dapat. Ana sambil tersenyum menanggapi dengan candaan. Dr.Ana Memangnya aku dosen kamu!" Rupanya Kana tidak mau kalah, masih saja disahutinya. Arkana co-ass Ya kan kamu dokter pembimbing aku, sama aja lah kayak dosen tapi ini prakteknya di rumah sakit. dr.Ariana Kan udah selesai, sekarang kamu sama dr. Timoty. Arkana co-ass Tapi dia nggak segalak kamu dulu, buat aku itu kurang menantang, flat aja, udah tuwir kali ya. Ana tertawa membaca chat Kana, sekarang aja bilang dia galak, dulu bilangnya tegas. Dasar cowok nggak berpendirian! Ana menggeser bukunya, dia mau tengkurap, membalas chat Kana ternyata lebih asik dari pada membaca buku tebal itu. dr.Ariana Besok aku bilang sama dr.Timoty, yang namanya Arkana Mahendra minta digalakin. Arkana co-ass Eh mana bisa gitu, galak kok rekayasa. Kamu itu lho yang alami. Sialan Kana! Arkana co-ass Tapi bener An, Dean, Emir, Lutfi juga bilang kamu galak, tatapannya dingin. dr.Ariana Jangan bilang kamu mau jadi temen aku karena pake taruhan sama mereka, jangan kayak drama ikan terbang ya! Kana tertawa lagi membaca chat Ana. Arkana co-ass Ngapain deh taruhan, mau taruhan uang? Aku nggak kurang uang, mau taruhan mobil? Nggak perlu ... mobil mereka aja gantian sama bapaknya ... habis nanti kalo kalah. dr, Ariana Shommbong andah! Arkana co-ass Lah bener kan? Nggak ada taruhan - taruhan segala, memangnya kenapa kalo aku mau temenan sama kamu? Masalah? siapa yang mau bikin ini jadi masalah, sini ketemu sama aku dulu. dr. Ariana Mau jadi temen juga? Arkana co-ass (Emoticon tertawa) Mau diajak ngopi. Kamu besok ke rumah sakit jam berapa? dr. Ariana Abis subuh atau setengah enam paling lambat aku jalan. Jam tujuh pagi ada tindakan. Arkana co-ass Buset, pagi aja budok ... udah tidur deh, nanti kurang lagi waktu tidurnya. Udah pasang alarm nggak? Atau mau aku wake up call besok pagi? dr. Ariana Emangnya kamu udah bangun? Pasti belum dooong. (Emoticon memeletkan lidah). Ini alarm udah dua, masa nggak cukup? Arkana co-ass Udah bangun dari subuh dooong ... Aku datang pagi juga deh besok, mau buktiin kalo aku juga bangun pagi. Apa urusannya juga pake mau datang pagi bocah ini? batin Ana. dr.Ariana Mau ngapain kamu datang pagi? Nggak usah pake bukti, aku percaya aja deh kamu bangun pagi. Arkana co-ass Aku mau visit pasien. dr.Ariana Pasien yang mau kamu visit aja belum bangun kali, kerajinnan amat! Kana malah terkekeh lagi membaca chat itu, mode judesnya lagi keluar nih. Dia tetap ingin menelepon, walau tadi malah dimentahkan. Ariana sampai terkaget ketika teleponnya bergetar lagi, kali ini getaran panjang berupa panggilan telepon yang memunculkan nama 'Arkana co-ass' "Apaaa," begitu sahut Ana tanpa basa basi. "Kan sudah aku bilang galakkan kamu dari pada dokter Timoty, nggak percaya sih," ucap Kana. "Ya aku galak kek ibu tiri, puas?" Kana terkekeh, berhasil membuat Ana bete. "Sesama orang yang nggak bisa tidur nggak boleh galak - galak. makan nasi goreng enak kayaknya nih An..." Ana memutar mata malas, sudah jam nya Vampir nyari mangsa dia malah ngomongin nasi goreng. "Nggak ada yang jual nasi goreng jam segini." "Ada An..., depan Hero itu aja ada kayaknya." "Ya kali aku dasteran begini beli nasi goreng, aku juga masih kenyang. Kamu tadi sudah nambah nasi ngambil porsiku kok masih laper sih? Kemana tuh makanan, nggak tercermin di body." "Cacingku juga banyak kayaknya," jawab Kana sambil terkekeh. Masa Ana lupa dia rajin ngegym, kan sama dia juga. "Weekend kita kemana ya An.." "Katanya kamu mau basket ke Serpong." "Nggak ah malas." "Laah." "Looh." "Ish apaan sih." "Ngegym aja yuk, di Pik mau nggak?" "Astagaa ... jauh banget." "Deket An, naik mobil paling setengah jam." "Nggak mau ah, aku nge-gym di bawah aja nanti." "Nggak enak disana, Celebrity Pim aja mau? Eh bisa sekalian survey apartemen tuh pulangnya." Ana merubah lagi posisi tidurnya, sekarang terlentang, pegal juga sikunya menahan beban badannya. "Nggak dulu, aku belum ngomong sama orangtua, nanti santai - santai ngomongnya, lagian nggak urgent juga aku pindahnya cuma karena mau yang dekat mal aja, belum tentu mereka setuju." "Kalau kamu sudah survey kan ngomongnya malah enak, sudah tahu kamu akan pindah kemana, harganya berapa, fasilitasnya apa ... mau presentasi itu datanya harus lengkap An." "Iya tahuu ... tapi aku belum siap, mau ngomong dulu sama ayah, dia setuju nggak, terus uangnya bagaimana ...kan itu juga ngefek." "Kamu bisa pake uang aku dulu kalo kurang." "Waah ... nggak," sahut Ana cepat. Pantang baginya memakai uang orang lain untuk keperluan yang tidak mendesak seperti ini ... kan ini cuma keinginan, bukan keharusan. "Ya udah terserah deh, lusa kita ngegym ya, nanti aku telpon temanku yang PT di sana, kita pake dia aja." "Ya udah, jadi Sabtu kita Fitness, di Pim?"tanya Ana meyakinkan. "Iya." "Eh nggak jadi deh, aku mau di apartemen aja, makan tidur - makan tidur.," jawab Ana. "Dasar dokter galau, nggak punya pendirian!" Ana hanya tertawa menanggapinya, memang dia lagi galau kok... *** Kana bangun tidur sudah hampir setengah enam, dia terlompat kaget karena ada ketukan pintu dari luar, terdengar juga suara mamanya memanggil. "Ya ma," jawab kana dengan muka bantal, mata sipit dan rambut acak - acakan. "Astaghfirullah al Adzim Arkana Mahendra, sudah mau setengah enam kamu baru bangun mas? Mau sholat subuh jam berapa? Memangnya nggak berangkat co-ass?" Omelan mama Sarah membuat kepala Arkana tambah pusing. "Ya ... ya, aku sholat terus mandi." Kana yang katanya mau berangkat pagi, langsung ke kamar mandi, dia mau berwudhu dan hendak sholat Subuh yang sangat - sangat kesiangan. Setelah sholat dia mengecek ponsel, dia langsung menelepon Ana tapi tidak ada jawaban. Dia langsung mandi dan segera berangkat ke rumah sakit. "Mas Kana mandi nggak sih?" tanya mama Sarah yang sedang duduk di meja makan menemani papa Nino yang hendak sarapan. Papa Nino hanya melirik saja pada anaknya itu. "Mandi dong ma." "Kok cepet banget?" "Udah setengah jam persiapan, kok cepat sih ma?" "Ya udah makan dulu." "Kayaknya nggak sempat deh." "Kamu mau kemana sih pagi - pagi?" Papa Nino heran melihat semangatnya Kana pergi co-ass, agak beda dari masnya. "Ke rumah sakit dong pa." "Masih pagi begini." "Biar santai pa, takutnya kan macet juga pasar Minggu itu." "Bawa aja makanannya." "Makanannya apa ma?" "Lha ini depan mata kamu sendiri masa nggak lihat?" Kana menyengir, dia tidak fokus soal makanan, dia mau sampai rumah sakit cepat sebelum Ana masuk ruang untuk melakukan tindakan. "Bawa sandwich aja yang gampang, Nurr .." panggil mama sarah. "Ya bu .." Nur asisten rumah tangga keluarga Nino datang menghampiri ruang makan. "Bikinin mas Kana sandwich ya, bisa cepat nggak?" "Pake telor aja ya mas, atau nugget ayam mau? Daging di freezer soalnya," tanya Nur ke Kana. "Lima menit bisa?" "Ya ampun, napas aja lima menit mas." Mama Sarah malah tertawa. Pembantunya ini memang cs nya Rahayu, selalu lucu. "Sepuluh menit, bikinin dua cepetan." Perintah Kana membuat Nur langsung menghilang ke dapur. "Buat siapa?" tanya mama Sarah. "Buat siapa aja yang di dekat aku nanti, masa aku makan sendiri ma?" Alasan Kana ada benarnya. "Owh." Hanya dalam waktu setengah jam Kana sudah sampai di rumah sakit. Setelah absen dia langsung ke tempat bersalin, mencari Ana di sana, biasanya sebelum operasi, dia akan mengecek ke atas dulu. "Sus ...dokter Ariana ada?" "Dokter Ariana sudah masuk ruang Operasi barusan," jawab suster yang sedang berjaga di ruang perawatan. Kana telat ... Sandwich dalam tentengannya dibawa lagi, buat nanti saja kalau Ana sudah selesai tindakan, biasanya tidak lama.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD