Tiba-tiba saja Ponsel Marisa berdering. Dirinya yang sedang tertidur, langsung saja terbangun. Ia lihat siapa penelepon itu. Dan betapa terkejutnya dirinya, jika yang meneleponnya adalah Ketrien. Hingga ia pun, tak mempercayai akan hal itu. Bahkan dirinya, beranggapan kalau ini hanyalah mimpi belaka. "Apa ini nyata? Apa ini hasil kerja dari dukun itu?" tanya Marisa berpikir lama, hingga telepon dari Ketrien pun tak sempat ia angkat. Akan tetapi sesaat kemudian ponsel Marisa kembali berdering. Yang merupakan panggilan telepon dari Ketrien kembali. "Ia menelepon lagi. Lebih baik ku abaikan saja. Untuk mengetesnya," kata Marisa di dalam hatinya, dengan senyum penuh kemenangannya. Ketrien terus menelepon Marisa, tetapi Marisa tak menghiraukannya sama sekali. Hingga di panggilan kesepuluh,