Bab 25. (Prahara yang Mulai Terlihat)

1187 Words

Sore yang cerah menghiasi langit Jakarta, tanpa awan sama sekali dengan begitu indahnya. Termasuk di rumah Lastri di mana Zulian tinggal selama ini. Di rumah itu tampak hanya tinggal Zulian, yang terlihat sedang termenung di dalam kamar yang sumpek dan sempit itu. Pemuda berwajah Korea itu tampak sedang berbaring di peraduannya, dengan tatapan mata ke arah plafon kamar yang berwarna putih itu. Entah ia itu sedang memikirkan tentang apa. Hingga pikirannya lah yang berkata di dalam hatinya. "Lewat telepon atau aku datangi langsung Sari, untuk memutuskan dirinya itu, ya?" tanya Zulian, di dalam hatinya. Mengungkapkan kegundahan yang ada di dalam hatinya itu. "Kalau lewat telepon, itu tidak gentel namanya? kalau aku temui langsung dirinya. Itu berarti aku harus pulang ke Kampung, itu hal ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD