Arsene tampak duduk sembari mengusap sekaligus memijat halus dagunya yang mulus . Pandangan matanya lurus, tapi terlihat kosong seolah tengah melamunkan sesuatu. Entah, apa yang sedang pria berambut cokelat itu pikirkan saat ini. Mario yang sudah lebih dari 30 menit di dalam ruangan, sampai ikut terbengong menunggu sampai kapan atasannya sadar dan kembali fokus menyelesaikan pekerjaan yang sudah menumpuk. "Mister." Mario yang sudah tidak tahan menunggu akhirnya memanggil. Lagi pula, kalau diam begini terus, masalah juga tidak akan langsung selesai, kan? "Apalagi, Mario? Apa yang kali ini mau kau bahas denganku?" sahut Arsene seolah enggan. Pandangan pria itu bahkan tidak sedikit pun berpaling dari apa yang sebelumnya ia perhatikan. "Mau sampai kapan melamun seperti itu?" tanya Mario s