Arsene rela bangun lebih awal demi bisa menikmati kecantikan Olivia yang terpancar kala wanita itu tengah tertidur pulas di dalam pelukannya. Dalam keheningan, ia terus saja tersenyum, sembari menatap dengan segala kekaguman yang ada. Pelan, Arsene membawa tangannya menyampirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Olivia. Menyingkapnya ke belakang telinga, agar ia bisa dengan puas memandangi sekaligus menyentuh wajah cantik milik istrinya tersebut. Awalnya, Arsene hanya sekedar membawa tangannya mengusap lembut puncak rambut lalu turun ke pipi. Tapi karena semakin gemas, ia lantas memberanikan diri untuk memajukan wajah. Mengucup kening berikut pipi Olivia dengan sangat pelan dan hati-hati agar wanita itu tidak terganggu apalagi sampai terbangun dari tidur. Sejenak, Arsene teringat