Penolong

1996 Words

Tubuh Alena benar-benar bergetar dengan hebat, ia tidak bisa melihat apapun sehingga ketakutan itu semakin menjadi-jadi. "Tolong! Siapapun itu, tolong!!! lirih Alena dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada. "Tidak ada yang akan mendengar kamu anak manis, lebih baik kamu ikut bersama kami." Alena menggelang dengan kuat. "Tidak ada apa pun di rumah ini Bos." Orang yang dipanggil bos itu makin kesal karena rumah ini tidak memiliki benda-benda berharga, ia menghancurkan kaca yang ada di kamar Alena dengan kayu besar. Alena berteriak dengan kencang. "Bawa perempuan itu, setidaknya kita bisa menjualnya." "Saya lebih baik mati dari pada ikut kalian," ujar Alena memberanikan diri. Siapapun tahu jika nyali Alena hanya setipis helai rambut. Bibirnya bergetar dengan hebat, kakinya tidak memilik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD