21- Sebuah Ciuman

1099 Words

Nindy mengucak kelopak matanya. Ia mengerjap- ngerjapkan matanya berulang kali sembari menatap langit- langit kamarnya yang berwarna putih itu. Gadis itu kini sudah terbangun sepenuhnya dari tidurnya. Nyawanya telah terkumpul seluruhnya. Sejenak kemudian, gadis itu bangkit dan duduk di atas kasurnya. Nindy mengamati baju yang ia kenakan itu masih sama dengan yang kemarin ia pakai seharian di kantor. Artinya ia tak mengganti bajunya sama sekali. Tatapan Nindy memang tertuju pada dinding kamarnya, namun pikirannya berkelana. Nindy mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam padanya. Bagaimana ia bisa berakhir dalam rumahnya. Seingatnya semalam ia masih terlelap di meja kerjanya. Iya, Nindy ingat betul ia masih benar- benar terlelap di mejanya bahkan sangat pulas. Tidak mungkin bukan ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD