Hana sedang termenung sambil duduk di tepi tempat tidurnya. Ia masih terngiang-ngiang perkataan Adam kemarin padanya. Ia sudah menganggap itu hanya candaan Adam saja, toh selama ini juga bukan sekali dua kali Adam sering menggodanya. Eits, menggoda? Hana buru-buru menggelengkan kepalanya. Pertama, Adam bercanda mengajak Hana ta’aruf dan yang kedua adalah yang kemarin ketika mereka sedang ngobrol santai berdua dan Adam kembali bercanda bahwa keluarganya setuju mereka berdua menikah. Ssudahlah Hana, fokus pada bisnismu saja, batinnya mengingatkan. “Hana!” panggil sang ibu dari luar kamar. “Ya, Bu?” “Ini ada Rika sama Rehan datang,” jawab sang ibu. “Oh ya, tunggu sebentar.” Hana segera memakai jilbabnya dan merapikan bajunya sebelum menemui Rika. “Eh ada Rehan, sini sama Aunty,” ucap Ha