Bab 3

1001 Words
Siang hari, Alexa mencoba menghubungi pria asing itu lagi dan panggilan yang kedua kalinya akhirnya di angkat oleh pria itu. "Halo" suara boriton pria asing itu terdengar dari seberang sana. "Oh halo, ini aku Alexa, perempuan yang kemaren sudah kau bantu untuk membayar makanan di restoran xx, aku saat ini masih mempunyai 500 dolar, sisanya aku berjanji akan segera memberikannya, bisa aku meminta nomor rekeningmu?" kata Alexa. "Kau dimana sekarang?" tanya pria asing itu. "Aku?" beo Alexa. "Oh aku sedang berada di rumah sakit, aku menunggu ibuku yang sedang sakit, tapi, aku bisa meninggalkannya sebentar untuk mengirim kan uang untukmu" kata Alexa. "Biar aku yang ke sana, bukannya kakimu sedang sakit?" kata pria asing itu, "Itu.. itu tidak perlu, aku baik baik saja, aku masih bisa beraktifitas kok" kata Alexa , "Kirimkan saja alamat rumah sakitnya, aku akan ke sana satu jam lagi" kata pria asing itu. "Sungguh ti- .. " perkataan alexa terputus karena pria asing itu sudah lebih dulu mematikan sambungan telefonnya, "Astaga" Alexa menghela nafas panjangnya lalu terpaksa dia mengirim alamat rumah sakitnya. Satu jam kemudian ponsel Alexa berdering dan ternyata pria asing itu yang menghubunginya. Alexa mengira jika pria itu mungkin sudah sampai. "Halo" ucap Alexa. "Kau dimana?" tanya pria asing itu. "Aku ada di taman sebelah barat" kata Alexa sambil celingukan yang juga mencari pria asing itu. Alexa melambaikan tangannya ketika sudah meihat pria itu. "Maaf jika menganggu waktumu Tuan" kata Alexa lalu mengambil uang di dalam tasnya. Alexa mengerutkan dahinya ketika pria itu tidak juga mengambil uangnya. "Simpan dulu uangmu, ada yang ingin aku bicarakan" kata pria itu. Alexa pun dengan patuh menyimpan uang itu kembali ke dalam tasnya. "Aku mempunyai tawaran untukmu Alexa " kata pria itu. "Aku tau kau sedang mencari pasangan yang akan kau jadikan sebagai suamimu untuk membuat ibumu senang, jadi, menikahlah denganku" kata pria itu yang membuat Alexa benar benar terkejut. "Apa? Menikah?", beo Alexa, dia benar benar syock karena mendadak di lamar oleh pria asing yang baru di temui satu kali olehnya. "A-apa kau tidak salah" kata Alexa. "Seperti dengan mu, aku juga membutuhkan seorang istri atas desakan keluargaku yang mengharuskanku menikah, kurasa kita memiliki keuntungan masing masing" kata pria itu. "Tapi bagaimana bisa? Kita baru saja kenal" kata Alexa. "Kau memberikan kesempatan kepada pria asing yang kau temukan lewat aplikasi cari jodoh, kenapa kau tidak memberikan kesempatan untukku?" tnya pria itu. "Menikahlah denganku, kau ingin membuat ibumu senang kan? Jika pun kau mencari pria lain lagi di aplikasi jodoh dia belum tentu mau langsung melamarmu, sedangkan ibumu sudah menginginkan dirimu menikah" kata pria itu. Alexa terdiam sejenak. "Baiklah aku setuju" kata Alexa yang membuat pria itu tersenyum tipis. "Tapi, bagaimana kau bisa tau semuanya?" tanya Alexa penasaran. "Tentu aku tau, aku pasti akan menyelidiki dulu siapa yang akan menjadi calon istriku" kata pria itu. "Tapi aku tidak bisa berjalan, apa keluargamu nantinya akan menerimaku, mengingat semua orang menghina dan menolakku" kata Alexa yang kurang percaya diri. "Keluargaku adalah keluarga baik baik, mereka tidak akan menyudutkanmu hanya karena kakimu yang cidera, mungkin sebaliknya kau akan sangat di sayangi oleh mereka" kata pria itu. "Terima kasih" kata Alexa sedikit lega akhirnya ada yang mau menerimanya meskipun hanya pernikahan kesepakatan dan saling menguntungkan. "Baiklah, aku akan menemui ibumu nanti sore dan akan melamarmu, aku akan menikahimu besok" kata pria itu yang membuat Alexa lagi lagi terkejut. "B-besok? Mendadak sekali" kata Alexa dengan terbata-bata. "Ya, karena aku membutuhkan seorang istri secepatnya, bukannya kau juga membutuhkan suami secepatnya?" kata pria itu. "Membutuhkan?" beo Alexa yang malah pikirannya mengarah kemana-mana. "Aku berjanji tidak akan menyentuhmu meskipun kita sudah berstatus suami istri jika kau tidak mengizinkannya" kata pria itu. Alexa terdiam, dia sungguh bingung harus menanggapinya seperti apa. "Diam mu aku anggap setuju" kata pria itu "Baiklah, aku pergi dulu, sampai jumpa lagi nanti sore" kata pria itu langsung berdiri dan meninggalkan Alexa yang terdiam. Alexa yang tersadar seketika langsung menyusul pria itu. "Tunggu" kata Alexa dengan berjalan cepat dengan susah menggunakan tongkatnya. Pria itu berhenti lalu menoleh ke arah alexa yang sedang mengatur nafasnya dan sedikit meringis yang mungkin kakinya yang sakit akibat mengejarnya. Alexa mengambil uang di tasnya, "Ini kau melupakan ini" kata Alexa menyodorkan uang nya kepada pria itu. Pria itu tersenyum tipis, "kau calon istriku, simpan saja untukmu, dan tidak oerlu mengembalikannya" kata pria itu dan melanjutkan langkahnya tapi tidak jadi lalu menoleh kembali. "Namaku Morgan Lewis" kata pria itu lalu meninggalkan alexa. Alexa sendiri menghela nafasnya lega. Entah kenapa dia sangat senang akhirnya dia bisa menemukan pria yang mau menikah dengannya. "Dia sepertinya orang baik, dia satu satunya orang yang tidak mencela kakiku" kata Alexa. Alexa menganggap hari kemaren adalah hari yang buruk dan hari keberuntungannya, Alexa masuk ke dalam ruangan Anna ternyata dia sudah terbangun. "Mama kok sudah bangun" kata Alexa. "Mama ingin minum" kata Anna. "Maaf Ma, tadi aku bertemu seseorang jadi aku meninggalkanmu" kata Alexa lalu mengambilkan minuman untuk Anna. "Siapa yang kau temui? Apa kekasihmu?" tanya Anna , Alexa tersenyum malu dan mengangguk. Padahal dia dan Morgan belum menjalin hubungan apapun. Anna tersenyum ketika melihat raut wajah putrinya yang nampak malu malu dengannya jika membahas masalah kelasihnya. "Ma nanti dia akan datang ke sini, dia ingin menemuimu untuk melamarku" kata Alexa yang membuat Anna tersenyum lebar, meskipun sedikit terkejut, tapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. "Benarkah, Sayang?" kata Anna yang di jawab anggukan oleh Alexa. "Apa dia tidak apa menemui Mama dalam keadaan begini" kata Anna. "D-dia pria baik Ma, dia tidak masalah" kata Alexa yang meyakinkan diinya jika Morgan memang pria baik meskipun dia baru pertama kali bertemu dengannya. Sementara di tempat lain Morgan terlihat kembali lagi ke perusahaanya. "Apa kau sudah menyiapkan semuanya Dafa?", tanya Morgan kepada asisten pribadinya. "Sudah Tuan, sudah semuanya, besok Anda bisa langsung menikah dengan Nona Alexa" kata Dafa . Morgan mengangguk, dia sudah menyelidiki semuanya, semua tentang Alexa, dan Morgan merasa Alexa cocok untuk menjadi istrinya untuk membungkam keluarganya yang menginginkan dia menikah secepatnya. Apalagi Alexa yang juga menginginkan sebuah pernikahan yang pastinya ini akan menguntungkan bagi keduanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD