"Selamat pagi, Pak," "Pagi, Masuk," Arini duduk tepat di depan Nano Manager tanpan idaman para karyawan putri. "Hari ini tolong temani saya menemui klien kita." Mata Arini membulat menatap Nano. "Saya, Pak?" "Iya, kenapa?" "Ow nggak papa, baik pak. Apa yang harus saya siapkan?" "Tidak ada, kamu hanya perlu menemani saja, jika memang ada yang perlu, kamu bisa mencatatnya ." ujar Nano sembari bersandar kursi. Sesaat Arini tertegun, ia masih konsentrasi menyimak perintah Manager itu. Saat sadar Nano memandangnya lekat, Arini segera menunduk. "Baik, pak." "Ya sudah, kembali ke ruangan kamu, satu jam lagi kita berangkat." "Baik, Pak." ujar Arini kemudian pamit kembali ke ruangannya. Mata teman-temannya menatapnya sinis penuh curiga. Arini yang tidak merasa ada yang salah,