Sesaat Aldo tertegun, ditolehnya Arini yang duduk di sampingnya. "Kalau ternyata aku pergi bukan tugas kantor?" Arini terdiam sesaat. Irama jantung berangsur cepat. Ia mulai cemas, apa yang di khawatirkannya akan terjadi. "Maksudnya?" tanya Arini ingin memperjelas. Ia tidak ingin berburuk sangka. Aldo diam saja, membiarkan Arini bermain dengan pikiranya sendiri. Ia berharap wanita itu akan terpancing emosi, sehingga lebih mudah mengutarakan keinginannya. Tapi sayang, lelaki itu tidak mengenal karakter Arini yang kelewat sabar. Melihat Aldo diam saja, Arini menarik napas dalam. Ia berusaha menetralkan kembali detak jantungnya yang cepat. Hening. Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing. Tidak lama kemudian, Arini membelokkan mobilnya ke gerbang Mal Margonda. Setelah parkir,