Indahnya pemandangan lautan lepas yang menyatu dengan cakrawala membuat Kirana gamang. Dia harus berpegangan di pagar kayu yang mengelilingi villa agar tidak oleng dan tercebur ke laut. Sepasang lengan kuat mengungkung dari belakang. Leonard meletakkan dagu di bahu Kirana. Kehangatannya membuat angin laut tidak lagi terasa sejuk. "Kamu suka tempat ini? Atau mau cari villa lain?" Suara berat Leonard membawa hembusan nafasnya menggelitik telinga. "Uhm ... di sini bagus kok." Tubuh Kirana menegang saat satu tangan si lelaki menekan perutnya, membuat punggungnya menempel di d**a yang kokoh. "Sepertinya tidak sia-sia aku menahan diri semalaman. Sekarang kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin." Leonard menciumi leher si wanita. Kirana bergidik, matanya terpejam menikmati, "Tapi, kita baru