"Leonard!" Kirana membuka mata dan langsung duduk tegak. Nafasnya terengah seolah baru bermimpi sangat buruk. "Aku di sini, Baby." Leonard bangkit dari kursi dan duduk di tepi tempat tidur agar bisa memeluk wanitanya. Kirana menatap sekeliling dengan waspada, "Di mana dia??" "Tidak akan mengganggu kita lagi." Wanita itu mengerang saat berusaha memeluk Leonard. Dia lupa akan luka tusuk di lengan kiri. Rasa sakitnya terasa sampai ulu hati. "Jangan banyak bergerak dulu, Baby. Lukamu cukup dalam." Kirana mendongak, "Kamu??" "Aku tidak apa-apa." Lega, Kirana membenamkan diri di d**a Leonard. Tangan kanannya yang tidak terluka memeluk lelaki itu seerat mungkin. Luapan emosi membuat matanya berkaca-kaca. Insiden yang baru saja berlalu menyadarkan bahwa dia tidak mau kehilangan Leonard. "