Kirana menguap lebar. Rasa sakit menusuk melumpuhkan separuh tubuh ketika tanpa sadar dia mengangkat tangan untuk menggeliat. Hati-hati sekali Kirana menurunkan kembali tangannya ke posisi semula. Butir-butir keringat bermunculan di dahi karena rasa sakit. "Uh ... di mana dia? Kok hilang?" Kirana terheran melihat tidak ada siapa pun di dalam kamar. "Aduh, mana mau ke kamar kecil lagi," gumamnya. Susah payah Kirana berusaha duduk tegak. Rasa sakit yang belum sepenuhnya hilang tidak memupuskan tekad wanita itu untuk ke kamar mandi. Setelah berjuang dia pun berhasil duduk manis di kloset. Wajah Kirana diwarnai kelegaan luar biasa. Baru saja merapikan pakaian, pintu kamar mandi digedor. Kirana terlompat kaget. Dia bergegas membuka kunci sebelum pintu didobrak. Leonard segera menghambur mas