Kirana memegangi kantong es di dahi kanan Leonard yang memar terkena benturan sementara lelaki itu bersandar di pangkuannya. Insiden barusan membuat hati Kirana dipenuhi penyesalan. Setiba di penthouse dia pun bersikap baik terhadap Leonard, karena bagaimanapun juga dia tidak membenci lelaki ini. Pertama kali diperlakukan baik membuat Leonard merasa senang. Kepalanya memang pusing akibat benturan, tapi sebenarnya dia masih dapat beraktivitas dengan normal. Sengaja lelaki itu membiarkan Kirana merawatnya. Kapan lagi bisa bermanja tanpa harus memaksa atau membujuk? "Masih pusing?" tanya Kirana. "Sedikit." Kirana meletakkan kantong es di kursi dan memperhatikan memar di dahi Leonard. Hati-hati sekali dia memijatnya dengan gerakan memutar. Leonard mengernyit karena rasa sakit yang timbul.