Gemuruh di d**a Kirana belum juga mereda, membuatnya tidak dapat tidur hingga subuh. Kedua tangannya meremas tepian selimut. Ternyata perasaan yang tadi dilepas menolak untuk disimpan lagi. Kirana memarahi diri sendiri karena bertindak di luar logika. Namun, seperti kata orang, cinta tidak memandang logika, 'kan? Pikiran yang berseliweran membuat Kirana menutup wajah dengan selimut. Dia lupa sedang berbagi selimut dengan Leonard sehingga pergerakan itu membuat si lelaki terbangun. "Baby ... sedang apa?" Suara berat dan serak seksi Leonard benar-benar melemahkan jiwa. "Tidur," sahut Kirana tanpa berpikir. Lelaki itu tertawa kecil, "Oke. Aku percaya." Kirana yang tidak dapat melihat apa-apa di dalam selimut panik karena sesuatu melingkari tubuhnya seperti ular piton. Tangannya menyibak