Kirana memilih gaun-gaun cantik yang digantung berderet dalam bridal mewah berlantai dua. Matanya melihat, tapi pikirannya berkelana. Leonard yang duduk di sofa curiga karena Kirana melewati gaun-gaun pengantin yang dia rasa cocok bagi wanita itu. Dia pun menghampiri. "Ada yang menarik?" tanya Leonard. "Oh, eh ... emm ... belum ada yang menarik." Kirana tergagap. "Memikirkan temanmu?" Leonard melihat sebuah gaun bertabur swarovski yang sangat berkilau. "Tidak kok. Kenapa kamu bilang begitu? Aku sedang lihat gaun nih. Bagaimana menurutmu yang ini?" Kirana menarik sembarang gaun. Leonard mengangkat alis, "Kamu yakin?" "Yakin ...." Kata-katanya terhenti di ujung lidah. Kirana terbelalak melihat gaun yang delapan puluh persen menerawang tersebut. "Aku bisa membayangkan kamu memakainya s