Bab 41

1425 Words

"Sekarang aku harus bagaimana?! Jawab aku Indah!" Luna berteriak. Tak lama kemudian Tante Ana masuk ke kamar dan langsung duduk juga di samping Luna. "Kamu! Kenapa sih dari dulu kamu itu selalu menghambat kebahagiaan aku, Ndah? Pria yang aku suka, selalu saja memilih kamu. Danang! Reyhan! Bahkan Danang tega m*****i aku karena aku membela kamu! Harusnya kamu yang mengalami kejadian ini. Bukan aku! Kenapa sih dekat-dekat dengan kamu itu selalu tertimpa masalah?! Kamu memang pembawa sial tahu nggak! Aku nyesel bantuin kamu belain kamu! Aku justru tertimpa kesialan!" "Lun kamu tenang. Aku minta maaf. Jujur aku tidak pernah meminta kamu untuk membela aku secara berlebihan. Bukankah aku juga sering mencegahmu jika bicaramu sudah berlebihan? Tapi dari dulu kamu memang ceplas ceplos seperti ini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD