BAB 97

863 Words

"Mas kenapa pulang-pulang mukanya ditekuk?" tanya Luna. Aku langsung menuju sofa dan duduk di sana. Tak lama kemudian, ibu mertua super cerewet, comel dan paling suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya itu pun menghambur. "Mas, kenapa mukanya ditekuk?" ulang Luna bertanya dengan manis. Tidak seperti biasanya. Tumben lembut cara ber tanyanya. "Sayang, Papa mau memberiku pekerjaan." "Bagus dong, Mas," sambar Luna memotong ucapanku. "Tapi…." "Tapi apa lagi sih Reyhan?!" Kali ini mertua bawel menyambar seperti petir menggelegar di atas langit. "Tapi aku harus jadi OB di kantor, Papa. Atau gak kepala gudang di perusahaan Edwan. Dan pilihan terakhir…." Aku tidak melanjutkan ucapanku. "Pilihan terakhir apa?" tanya Luna dengan mata melotot seperti bom atom. "Meminta pekerjaan sama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD