BAB 96

1283 Words

Lemas! Wanita itu belum menerimaku. "Mas, mandi terus sarapan," ucap Luna. Aku mengangguk dan langsung beranjak ke kamar mandi. Lima belas menit kemudian aku selesai mandi dan sudah rapi dengan pakaian kantor. Yah, hari ini aku berniat untuk melamar pekerjaan. "Kamu kenapa?" tanyaku mendekati Luna. Wajah wanita itu terlihat pucat sambil memijat kening. "Kepalaku pusing, Mas," lirihnya. Tak tega aku pun mendekati. Kupijat keningnya karena merasa kasihan. "Mual?" tanyaku. Luna mengangguk. "Mungkin efek ngidam," katanya. "Lagi hamil jangan banyak pikiran. Gak bagus buat janin kamu." "Aku juga maunya begitu, Mas. Tapi kamu? Kamu yang bikin aku tertekan, Mas. Aku cemburu melihat sikap kamu ke Indah kemarin. Aku juga tahu kamu semalam kepoin akun Indah. Aku lihat Mas. Kamu pikir aku t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD