BAB 82

1713 Words

"Assalamualaikum," ucap seorang perempuan paruh baya pemilik kontrakan. "Waalaikumsalam," jawab Edwan dan Indah bersamaan. "Kaget ya, sama suara teriakan tadi? Memang suka begitu. Katanya sih depresi karena kehilangan anaknya. Jadi kalau sedang tidak sadar suka teriak-teriak," ucap Bu Lasmi pemilik kontrakan. "Oh begitu ya, Bu. Pantesan. Kalau depresi kenapa tidak dibawa ke rumah sakit saja?" kata Edwan menimpali. Indah membenarkan. "Depresinya kadang-kadang saja, Neng. Saat teringat anaknya. Akan tenang jika sudah minum obat penenang. Suaminya tidak mau mengirim ke rumah sakit jiwa, katanya tidak tega. Istrinya juga suka dibawa terapi kok seminggu dua kali. Suaminya sangat menyayangi istrinya. Memang gitu, suka teriak minta ampun kalau misal disuruh makan tidak mau," jelas Bu Lasmi.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD