BAB 78

1850 Words

"Ma--suk," lirihku terbata. Pemuda bertubuh tinggi dengan memakai jas warna hitam mendongak. Aku merintih menahan sakit. Dia menghampiriku. Mataku berlinang ada rasa haru. "Pak bos?" lirihku. Pemuda itu mengangguk. Lalu meletakkan sebuah kotak yang mungkin berisi dimsum pesananku itu di atas meja. Dengan panik Pak Bos langsung menghampiriku. "Kamu kenapa? Reyhan mana?" tanya Edwan. "Reyhan keluar kota. Tolong bantu saya bawa ke rumah sakit, Pak," lirihku. Edwan mengangguk dan langsung membopongku ke mobilnya. Rasanya ingin bertanya kenapa bisa ada dia. Tapi rasa sakit membuatku lupa akan segalanya. "Kamu jangan ngeden ya, Ndah. Tarik nafas," ucap Edwan panik. Dia membuka pintu mobil belakang kemudian menidurkanku di jok belakang. "Tahan ya," ucapnya dengan nada panik. Aku hanya mengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD