Tok … tok … tok ….! Luna mengetuk pintu ruangannya dan ruangan Haris. "Masuk," jawab Haris dari dalam. "Gimana, Lun? Reyhan setuju?" tanya Haris. Luna sedikit tidak enak menyampaikan maksud dan tujuannya membawa Lena temannya menemui Haris. "Gini, Ris. Reyhan minta aku yang jadi sekretarisnya. Dan Lena jadi sekretaris kamu. Katanya sih takut gak cocok lagi. Gimna?" Luna bertanya. Haris terdiam sebentar. Tidak masalah baginya jika memang Luna menjadi sekretaris kakaknya itu. Sebab, bosan juga dia tidak ada yang cocok dengan Reyhan. "Aku si terserah kamu saja. Kamu cocok?" Haris bertanya. Luna mengangguk cepat. Memang itu sebenarnya yang Luna inginkan dari dulu. Tapi tidak ada keberanian untuk bicara hal itu. "Kalau begitu, Lena besok bisa mulai bekerja. Dan kamu bisa jadi sekretari