POV REYHAN Tepat pukul 18.30, Luna kembali dipindahkan ke ruang inap. Dia sudah mulai membuka mata meski mulutnya masih terdiam. Luna dipindahkan ke ruangan VIP, ini supaya dia bisa beristirahat dengan tenang. Masalah biaya aku yang menghandle. "Lun, hey! Udah sadar? Gue di sini," ucapku sambil memegang tangannya. Sementara Om Agung dan Tante Ana sedang mencari makan di kantin rumah sakit. Mata Luna dalam menatapku. Ada bulir bening menetes dari netranya. Cepat, aku pun mengusap air mata itu. "Jangan takut, ada gue di sini. Ayo sembuh, gue kangen bercandaan elo," ucapku lagi. Luna hanya terdiam sembari mengedipkan mata. Kemudian, matanya melirik pada Indah yang berdiri di sampingnya. "Lun, maafin aku," ucap Indah sesenggukan. Luna mengedipkan mata. Kemudian, wanita itu mengangan