POV INDAH Setelah menepikan mobilnya, pemuda itu pun keluar dari mobilnya. Tubuh atletis tinggi semampai itu berjalan menghampiri kami sambil membuka kacamatanya. Setelah turun aku sudah dapat mengenalinya. Siapa lagi kalau bukan Reyhan Aditya Wijaya. "Ko bisa laki-laki beku itu? Ngapain coba nyari rumah sewaan? Inalilahi wainailaihi rojiun… Reyhan," ucapku membatin sambil menggelengkan kepala. "Ya Allah, ya Robbi," batinku lagi. Terlalu…. "Ini, Neng orang yang sudah dulu menyewa rumah ini," ujar Si Bapak. "Iya, Pak. Nggak apa-apa. Biar saya cari tempat lain. Bapak kasih dia saja," ujarku. "Saya ambil rumah ini," ucap Reyhan sambil menyerahkan uang. Astaghfirullah. "Kebanyakan, Pak Reyhan. Harga sewa rumah 25 juta per tahun. Ini uang Bapak 30 juta," ujar Bapak tua. Aku hanya ma