"Ehem!" Suara deheman membuat kami menoleh. "Asyik amat ngobrolnya kalian berdua?" Luna datang di tengah-tengah kami. Aku tersenyum ke arahnya. Dia kan mau PDKT dengan Adit. "Aku gabung ya?" ujarnya. Aku tersenyum. Adit mengangguk. "Bagaimana keadaanmu, Lun? Sudah lebih baik?" tanya Adit saat Luna duduk di tengah-tengah kami dengan wajah ceria. "Sudah. Berkat support dari kalian. Makasih banyak ya?" tuturnya penuh senyum menatap wajah Adit. "Syukur kalau begitu, Lun. Aku turut bahagia. Jangan memikirkan hal apapun lagi, Lun. Kamu percaya kan selalu ada pelangi setelah hujan? Meskipun entah di sudut mana pelangi itu akan terlihat," ucap Adit. Luna mengangguk semangat. "Aku percaya, Dit. Terima kasih untuk semuanya," ujar Luna. "Kalian lanjut ngobrol saja, aku mau ke dalam dulu.