Sampai dikamar, Arya berteriak karena tak bisa menahan amarahnya. “Arrrrggghhh” sekejap Arya menyapu semua benda yang berada diatas meja rias Siska dengan tangannya hingga semuanya berhamburan dilantai. “Kenapa kamu melakukan semua ini Dinda? Kenapa?” teriak Arya berdengus emosi sambil menatap dirinya dibalik cermin meja rias Siska, Hatinya Arya sakit saat mendengar Ricko menelfon, berulang kali Ia mengendalikan emosinya tapi tak bisa. Perlahan Arya berjalan lalu duduk ditepi ranjangnya, beberapa saat setelah Arya duduk Ia mencoba mengambil Ponselnya untuk menghubungi Siska. “Hallo, Assalamualaikum” suara Siska “Wa’alaikumussalam” “Kenapa Mas?” “Siska aku benar benar tidak tau harus bagaimana aku mulai bicara” “Kenapa mas? Apa kamu punya masalah dengan Dinda?” “Tak tahu lah Siska