Hal ini sangat lain, pasalnya Dion tidak pernah memiliki perasaan yang mudah menyerah. Tetapi, bahkan dirinya sendiri meragukan keaslian sikapnya. Sejenak Dion duduk di kursi yang sudah disiapkan di sisi lobi, dia menatap ke gedung di depannya. Sebuah kantor perusahaan pajak, Dion pernah ke sana sekali bersama Claire. "Kira-kira, kalau aku kalah bakal gimana ya?" tanya Dion pada dirinya sendiri, dan bertujuan untuk Musa. "Ya pulang lah! Mau apa? Masa iya, kalah kamu mai mohon sama yang memang. Biar kasih hasil lelangan itu ke kamu," Musa menarik lengan Dion. "Ayo, buruan! Jangan kayak orang yang enggak pernah bertarung. Kamu udah banyak melalui kalah atau pun menang!" Setelah Musa berkata demikian, rupanya Dion segera melirik tajam. Musa pun berdehem, dia melepas tangan Dion. "Ya, iya.
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books