part 4

930 Words
“Apa aku boleh duduk disini..?" Beanka tersendak saat tau siapa yang berdiri disampingnya dengan membawa nampan berisi makanan. Beanka menatap artero kevin dan juga johanes,seakan meminta persetujuan mereka,manun yang beanka dapat hanya herdikan bahu dari ketiga sahabatnya,dan untuk davian,jangan tanya lagi pasti pria itu kini tengah kesal bahkan sangat kesal dan itu terlihat dari raut wajahnya. Beanka segera berdiri lalu mengambil nampan makkanannya dan berkata”duduklah...!!” Ia segera pergi mencari tempat lain,menghindari kecanggungan,meski ia sedikit kesal beanka tidak mau jika sahabatnya melihat perbedaan pada dirinya. Jantung beanka seakan berdetak semakin kencang saat melihat andreas,meski ia tau jika andreas adalah hanyalah sebuah bayangan yang tidak akan pernah ia raih. “kau mau kemana..?”tanya johanes saat melihat davian berdiri dari duduknya. “sepertinya aku sudah kenyang...”jawabnya sinis sambil melirik kearah andreas yang begitu cuek dan tidak tahu malu menurutnya. Johanes hanya mengerdikkan bahunya saat kevin berbisik dan artero yang mencubit paha johanes. “kau mau kemana..?”tanya beanka saat melihat davian berjalan disampingnya duduk. Davian menghentikan langkahnya lalu menatap beanka”apa kau sudah selesai makan..?” Meski beanka merasa belum puas memakannya,ia harus segera mengahirinya karena melihat raut wajah kesal sahabatnya dan ia tidak tau itu kenapa”emmm...!!aku sudah selesai..” Melihat davian dan beanka berjalan bersama andreas hanya tersenyum sinis melihatnya”lihat saja...!!ini tidak akan berlangsung lama karena wanita gendut itu akan segera berpaling darimu...” Dengusnya dalam hati dan itu membuat artero menatapnya heran karena senyum misterius yang andreas tunjukkan saat melihat beanka dan davian berjalan beriringan. ** “sebenarnya apa masalah kalian..??”tanya beanka saat mereka sudah berada didalam uks,yang biasa mereka gunakan untuk sekedar bersantai atau bermalas-malasan karena ruang itu cukup sepi dan itu membuat mereka nyaman. “siapa..??” “jangan belagak begok deh vin..”beanka melangkah mendekati davian yang sudah duduk diatas ranjang uks. “ah..!!si b******k itu..” “emmm...!!ceritakan...jika tidak aku akan meninggalkanmu...” Davian menghembuskan nafasnya pelan lalu mengusap wajahnya sebelum memulai ceritanya”dia andreas wijaya dari kelas tujuh B...smp harapan bunda..” Beanka mencoba mengingat-ngingat nama yang serasa tidak asing baginya”andreas...wijaya..??anak tujuh B..?” “hem...!!anak yang berusaha mengahiri hidupnya...” “ah...ya...!!aku ingat...dia juga yang membuat kepala sekolah diberhentikan dari jabatannya ..”jawab beanka sambil mencoba mengingat-ngingat kejadian empat tahun lalu. “kau benar...!!dan dia melakukan itu karena aku...”jawab davian lesu. “ke...kenapa..?apa maksudmu karena kau..?” Davian kembali menghembuskan nafasnya pelan dan berkata”karena dia mengakui kesalahan yang harusnya aku juga ikut mempertanggung jawabkannya...” “ceritakan dengan jelas vin..” “aku dan andreas bersahabat sejak sekolah dasar karena rumah kami yang berdekatan,saat itu aku dan andreas diancam oleh kakak kelas agar mau melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh aku lakukan...” “lalu...” “kami mencuri soal ujian ahir untuk kelas sembilan,dan itu aku yang merencanakan karena kami sudah lelah dibully oleh mereka..dan saat itu papa andreas bertugas sebagai kepala pengawas ujian ahir kelas sembilan..!!papa andreas adalah kepala kepolisian saat itu..!!dan andreas bertugas mengambil kunci ruangan untuk penyimpanan soal ujian..”davian menghembuskan nafasnya pelan lalu kembali berkata”pada malam harinya aku dan andreas menyelinap kesekolah dan membuka ruangan penyimpan berkas,dan saat kami sudah mendapatkan lembar ujian...kami keluar tanpa menyadari cctv yang terpasang diluar pintu...dan keesokan harinya kami benar’benar tidak menyangka jika lembar ujian yang kami berikan kepada kakak kelas..tersebar luas..!!hingga mengakibatkan predikat buruk bagi sekolah dan saat itu aku benar-benar panik dan memutuskan menceritakan pada mama..!!kau tau sendiri mama begitu menyayangiku,dia berusaha keras membebaskanku dari masalah dan sayangnya andreas tidak seberuntung aku,dia dihajar habis-habisan oleh papanya,akibat kesalahannya yang fatal papanya dipindah tugaskan,dengan bantuan mama papa andreas tidak diturunkan dari jabatannya,karena sikapku yang pengecut andreas menanggung semua rasa bersalahnya,ia mulai pendiam dan tertekan hingga memutuskan ingin mengahiri hidupnya,dan saat itu juga bersamaan dengan kepala sekolah yang diberhentikan dari jabatannya...” Melihat davian yang mulai menangis tersedu beanka memeluknya dan menepuk-nepuk pundaknya agar tenang,meski tidak ia pungkiri jika dirinya juga sangat terkejut atas kejadian itu,ia tidak bisa menyalahkan siapa’siapa,tidak davian tidak juga andreas,karena mereka juga korban. “aku yakin andreas akan memaafkanmu..!!” “tidak...itu tidak mungkin karena sejak kejadian itu andreas selalu berusaha membalas dendam dengan car mengambil semua milikku,dan membuatku tertekan hingga kebencianku mulai bertambah besar kepadanya...” “tidak baik menyimpan dendam...” Davian melepas pelukan beanka lalu mengusap air matanya”lalu kau..” “ah..!!” “hem...kau..!!apa bedanya denganku...” Beanka tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal”itu..beda...” “apa bedanya kau dengan aku...” “karena aku tidak dendam dengan sahabatku..” “tapi dengan orang tuamu..!!” Beanka memukul kepala davian pelan sambil mengerucutkan bibir mungilnya”itu beda...!!ah sudahlah..” Davian terkikik sambil mengikuti langkah beanka menuju pintu keluar”berarti kita sama..!!ya kan..?” “serah...serah deh...suka-suka ati kau..” “ka...ka...cepet amat jalannya...”davian sedikit berlari saat beanka melangkah begitu cepat. Langkah davian terhenti saat melihat andreas yang berdiri didepan beanka. “aku membutuhkan bantuanmu..!!”ucap andreas dengan mata yang masih memandang tajam kearah davian yang berdiri tidak jauh dari beanka. “bantuan apa..?”tanya beanka mengeryitkan dahinya. “tidak usah banyak bertanya.. “andreas segera menarik tangan beanka,dam tersenyum sinis kearah davian yang masih diam membeku,tidak melangkah atau mundur. Jika kau berani mencegahku aku akan mengahabisimu...!! Senyum devil andreas seakan tersirat diwajah tampannya saat melihat wajah davian yang begitu merah padam. “dan kini perang telah dimulai...”ucap pria yang berdiri disebelah tembok dengan memainkan ujung kukunya,menatap permusuhan antara andreas dan davian. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD