Cinta Kedua

1179 Words
Cinta Kedua " wow " sumpah alex, benar - benar pemandangan yang sangat luar biasa dari sini lex.. apakah kamu sering ke sini Alex ? tanya ria merasa sangat kagum dengan apa yang di lihatnya, alex tersenyum dan juga merasakan keindahan alam yang sangat luar biasa bersamaa ria. kedua tangan Alex melipat di d**a ia menoleh ke arah ria dan berucap. Tidak juga ria, aku kalu ke tempat ini seringnya sore hari, dsn itupun dengan mereka niko dan teman lainnya, he he he kami kesini pun kalau kami malas pulang siang. jawab alex tersenyum sekilas menatap ria. dan alex dan ria terdiam sejenak memandangi sekitar. lex.. aku boleh bicara ? kata ria menoleh ke arah alex, alex tersenyum dan keduanya sama - sama saling menghadap. " kamu mau bicara apa ria ? jawab alex tersenyum kecil, tampak ria malu malu seperti enggan berbicara, seakan ada sesuatu yang di sembunyikan. " aku minta kejujuran kamu lex.. menurutmu aku bagaimana lex ? tanya ria sangat serius, dan alex paham dengan kata ria kalau dia butuh jawaban perasaan dari alex terhadapnya. " He.. kalau menurutku, kamu cantik ria, baik, modis, lelaki bodoh mana yang tidak mau dengan kamu ria.. jawab alex polos dan pastinya tidak di lebih - lebihkan. " he he.. kamu berlebihan alex, jawab ria seakan menolak kejujuran dari Alex, ria tertawa mendengar ucapannya sepertinya kata alex adalah suatu bahan canda bagi ria. " Alex memasang wajah serius, mungkin bagi Ria alex yang suka tersenyum menandakan pria yang suka berbohong, padahal tidak sama sekali. tanpa sadar ria pun menunduk. dan tiba - tiba ular kecil hitam melata di tengah depan kedua kaki mereka. spontan Ria membelalakan mata, alex pun sama dan keduanya mundur menjauh dari ular itu. " ular - ular ! itu ular ! aku takut ! Ucap ria dan cepat berlari menuju ke belakang tubuh Alex lalu memeluknya. alex sangat santai dan dia pun mencoba mengusir ular hitam dengan dia mendesiskan mulut sambil mengayun - ayunkan kedua tangannya. Alex dan ria yang sudah mundur ke belakang Lalu terdiam memperhatikan ular itu. terlihat ular itu terdiam lalu melingkarkan tubuhnya dan mengarahkan kepalanya ke arah Ria dan alex. lalu kemudian ular hitam kecil itu membalikkan posisi tubuhnya dan kembali melata hingga menghilang. Alex hanya tersenyum, dan ria di saat itu masih ketakutan dan masih dengan dia memeluk alex dari belakang. Alex mencoba menenangkannya dan berkata. " sudah pergi Ria.. Bagaimana kalau kita duduk saja di situ.. ucap Alex mengajak Ria dan menenangkannya, RIa pun perlahan melepaskan pelukannya. lalu mereka duduk di anak tangga beton di antara batu Nissan yang ada. kini keduanya mengamati di sekitar dan duduk bersampingan. " sepertinya ada yang tidak beres.. ucap Alex di dalam hatinya, " Kenapa tiba - tiba kami dikejutkan dengan ular itu ? apakah itu suatu pertanda ? ucap alex Alex kembali di dalam hatinya. " Suasana pun di sore itu mendadak horor, tentu bagi alex sangat biasa, Alex dan ria berpikir sama, dengan pikiran ganjil, yang pasti ria juga berpikir ada yang tidak beres dengan kedatangan ular itu. untuk menenangkan dirinya ria mulai berbicara. " Maaf Alex, tadi aku sedikit histeris.. ucap ria seperti merasa bersalah, namun bagi alex biasa saja dan 1 hal yang wajar jika orang ketakutan bersikap seperti itu. Alex hanya tersenyum dan menjawab. " He he he.. " Tidak apa - apa ria begitu sering - sering saja kamu seperti itu.. kata Alex mengajak Ria bercanda. " He he he... " Dasar kamu.. " Oh iya, aku boleh bicara ? ucap ria ingin mengulang pertanyaan yang sebelumnya yang akan dilontarkan sebelum kedatangan sang ular. " Bicaralah ria.. ' jawab Alex singkat. " Baiklah lex.. " Mungkin sedikit aku menjelaskan suatu hal tentang hati, namun aku harus bicara.. " apa perasaan kamu ke aku ? tanya Ria memancing dan yang pasti itu adalah benar pertanyaan menjurus sesuatu hal percintaan. Alex sedikit terdiam, tiba - tiba mendadak bingung, di dalam bingungnya dia berdecak dalam hati. " Aduh bagaimana ini ? Ria yang sedari tadi memperhatikannya, sebentar - sebentar menoleh malu ke Alex, seakan memaksa Alex untuk bicara. lalu tanpa ragu Ria pun segera kembali berkata. " Jawablah Lex... Kata Ria sedikit manja. Alex hanya tersenyum dan menjawab pertanyaannya. " Aku sedikit bingung Ria.. kita pun juga baru mengenal.. " jujur sebenarnya aku suka sama kamu, tapi apa mungkin kamu bisa terima keadaanku yang seperti ini ? jawab Alex merendahkan dirinya, pasti itu adalah suatu jawaban dan suatu kode untuk menyatukan cinta mereka. " Alex Sudahlah.. " kamu Jangan berpikir yang aneh - aneh.. aku itu suka sekali sama kamu. " jujur ketika dulu aku mengetahui kamu, lewat foto kamu saat bersama teman - teman kamu.. Kata Ria tersenyum menjelaskan apa yang sebenarnya yang terjadi. dan yang pasti alex tahu siapakah mereka yang berfoto dengan Alex, niko adalah teman - temannya. " Apakah benar Ria ? jawab berakting polos. " iya Alex, aku sangat suka sekali sama kamu.. ucap dia masih mengatakan hal itu yang membuat hati Alex mendadak bergetar kecil, seakan Adrenalinnya terpacu keluar. " Jadi intinya kita itu suka sama suka ya ? kalau menurutku, mungkin kita jalani saja dulu, dan kamu pasti kamu tahu kalau aku juga menyukaimu.. Ucap Alex pelan, dan mereka pun sama - sama tersenyum. tapi ria yang sketika itu senang, perlahan senyumnya meredup. " Aku sangat mau sekali menjalin hubungan ini lex, tapi ada satu hal yang harus kamu tahu, meskipun Aku suka sama kamu.. dan sebenarnya aku masih berstatus berpacaran dengan orang lain, tapi tunggu dulu, kamu jangan marah.. aku berpacaran dengan dia sudah seperti tidak ada hubungan apa-apa lagi. dan dia pun sudah tidak ada kabar, teman - temanku bilang, kalau dia sudah memiliki wanita lain. ucap ria dan terdengar jujur Dari Hati. Alex yang mendengar ria menerangkan sangat serius terhadap tujuannya. pandangannya sedikit masam mendengar ucapan ria, Alex hanya bisa tersenyum dan Menjawab. " Aku juga bingung, Jadi bagaimana mengatasi hubungan seperti ini ? meskipun aku juga suka sama kamu.. jawab Alex merasa hangat, Meskipun mereka duduk bersampingan belum ada kata - kata hal yang dan pergerakan mereka menyatukan cinta, tanpa ragu ria pun segera menjawab. " Iya aku paham lex.. dan secepatnya untuk menyatukan hubungan kita, aku akan memutuskan dia, dan aku tidak mau mengecewakan kamu.. ucap ria dan tanpa ragu ia segera memeluk tubuh alex menyandarkan keningnya di pundak, tanpa ragu Alex membalas pelukan. " Iya Terima kasih sayang.. " muach " kecupan kecil yang mendarat di pipi Alex, Alex pun tanpa ragu membalas kecupan itu di kening ria. suasana menjadi senang, seakan merasakan rasa cinta yang baru. keduanya pun menikmati suasana dari ketinggian, mereka mengamati burung walet yang bertaburan terbang di udara, seakan menandakan burung - burung itu adalah sebuah saksi dari kisah Alex. Salah satu hal yang menjurus di benak alex, apakah yang akan mereka lakukan selanjutnya. Setelah keduanya mengobrol riang ternyata mereka pada prinsip akan melanjutkan hubungan mereka yang sedikit rumit. dan waktu pun sudah hampir sore hari. " Sudah sangat sore Ria.. Bagaimana kalau kita pulang ? Kata Alex, dan Ria pun mengangguk paham. tanpa ragu ria segera menjawab. " Ya sudah.. kita pulang saja lex.. Jawab ria dan masih merasa sangat senang, lalu keduanya sama - sama beranjak berdiri dari tempat duduk mereka. perlahan mereka menuruni anak tangga beton yang Sangat kokoh berwarna abu-abu terbuat dari campuran semen dan pasir. mereka perlahan berjalan menuju ke mobil yang mereka parkir di luar area pemakaman, dan dari sepanjang jalan itu mereka mengobrol, dan pada intinya mereka sepakat dan telah membuat janji kalau di hari Rabu Alex akan mengunjungi Ria di sekolahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD