Bab 32 | Kesakitan yang Sama

1822 Words

Setelah kepergian Fayez, rasanya detik demi detik yang berjalan terasa sangat lambat dan menyiksa Hasna, air matanya mudah sekali menetes jika kembali mengingat bagaimana tatapan kecewa Fayez karena masa lalunya, perasaan bersalah itu sangat mengganggu Hasna, membuatnya tidak memperhatikan dirinya sendiri, dia tidak berselera untuk makan, tidur pun rasanya sangat sulit, selalu dihantui rasa gelisah. Satu-satunya hal yang bisa membuatnya tenang adalah menggelar sajadahnya, menunggu waktu solat ke waktu solat berikutnya sambil membaca Al-Quran dan mentadaburi beberapa surat yang artinya kini sesuai dengan keadaan dirinya. Menjelang maghrib, perut Hasna terasa perih, membuatnya beranjak untuk menuju ke dapur, sekali pun dia tidak berselera makan, mau tidak mau dia harus mengisi perutnya. H

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD