Aku langsung saja memukul dan melibas tanggannya dengan handuk yang kupegang. Dasar bayi besar m***m! Berani-beraninya dia melakukan hal tak senonoh itu padaku. "Apa yang Tuan lakukan?" hardikku marah. Pria itu mengedikkan bahu santai, tak merasa bersalah sedikitpun. "Hanya berkenalan dengan tubuhmu," sahutnya terlampau tenang. Ingin sekali aku mencakar wajah datar tanpa dosa pria itu, mengacak-acaknya agar dia tak akan bisa lagi menampilkan wajah super menyebalkan yang sialannya tetap tampan itu. "Tuan, sepertinya mulai sekarang kita harus membuat perjanjian baru, atau menambah yang sudah ada," ucapku akhirnya. Tuan Max mengerutkan dahi, menyandarkan punggung dengan rileks. "Perjanjian apa?" tanyanya tak acuh. "Tidak ada sentuhan fisik berlebihan," ucapku tajam. Pria itu tersenyum