Duduk sendirian di kediaman Sicillia hanya saja kali ini dia ada disini sebagai Adrien sebab perempuan itu mungkin tidak akan pulang lagi karena urusan pekerjaan. Pria itu tidak melakukan apapun selain berpikir sepanjang malam. Dia mengaduk-aduk wiski yang telah dia tuang kedalam gelas, tidak benar-benar meminumnya. Televisi menyala, memancarkan satu-satunya cahaya di ruangan yang gelap, itu hanya sebagai pengalihan sebab Adrien sendiri juga tidak terlalu memperhatikannya. Dia sudah lama sekali ingin mematikannya tapi rasa malas terlalu banyak bersarang ditubuhnya untuk melakukan gerakan sederhana itu. Sejak siang tadi pikirannya terus tertuju pada si pelukis wanita. Zelda-lah yang memiliki semua perhatiannya saat ini. Adrien bahkan tidak tahu apapun tentang wanita itu meskipun diawal i