Rindu

2185 Words

"Zelda!" Aku menoleh kearah pintu untuk melihat Luther berlari ke arahku, seperti biasa dia masih mengenakan jas putih panjangnya. Rambutnya berantakan dan kusut. Meski begitu nampaknya Luther tidak mau ambil pusing. Sejujurnya aku merasa tidak suka saat Nesrin sedikit menyinggung soal Luther. Dan perkiraanku benar terjadi saat melihat dia datang kemari. Nesrin selalu saja seenaknya padaku. "Luther" sapaku. Kemudian melirik kearah jam yang ada di dinding ruangan. Pukul tiga lebih empat puluh. Sudah berapa lama aku terbaring dan tak berguna ditempat ini? Kenapa pula tidak ada yang mencoba membangunkanku? "Kau kemari karena undangan dari dia ? Seharusnya kau tidak perlu menanggapi apapun yang dia katakan. Lagipula kau kan sedang dalam situasi serius. Jangan membuang waktumu demi menemui

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD