Do you know me?

2002 Words

"Kau tidak perlu berasumsi apapun. Aku bisa mengurus diriku sendiri," aku lantas memberikan penegasan terhadap Luther. Ketika aku melihat dari sorot matanya seperti bertanya 'kenapa?' Sungguh kedatangannya pagi ini pun sedikit membuatku kaget. Kupikir dia tidak akan kembali. Karena kami tidak bertukar kata lagi setelah berpisah kemarin. Ya, sebenarnya aku sendiri pun tidak terlalu peduli. Namun untuk meminimalisir sesuatu seperti ketidak adilan dan kesalahpahaman yang akan lebih merepotkan lagi. Aku lantas mengambik keputusan dengan menatap pula kearah Adrien yang wajahnya sedikit lucu dengan semburat merah. Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Tapi aku harus membuat batasan yang lebih jelas ditempat ini. "Aku tahu kau memprovokasi dia. Kenapa kau lakukan itu?" Oh itu benar. Sejauh yang ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD