Rembulan

2318 Words

Aku bisa merasakan ada sesuatu yang panas menyapu leherku, pipiku, bahkan sampai pada pangkal hidungku. Kurasa sudah benar-benar memerah sekarang. “Kenapa?” padahal aku tahu jawabannya, tapi aku malah memberinya sebuah tanya. Berbisik lirih. Meminta afirmasi yang positif. “Selalu ada hal-hal mengejutkan yang aku dapatkan darimu, Zelda.” Jari-jari pria itu mulai membelai leherku dan kemudian mengikuti jalur nadi dan kemudian naik keatas menuju rambutku. Kita berdua basah kuyup sekarang, normalnya orang akan kedinginan tapi aku sebaliknya. Justru aku merasa panas. Aku lantas menghela napas, bulu mataku rasanya begitu berat ketika pria itu mulai menjelajah dan membelai rambutku dengan kelembutan itu, pria itu telah memajukan dirinya bahkan sampai titik dimana dia menggigit bibir bawahku.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD