“Kau masih tinggal ditempat yang sama bukan, Zelda?” kedua bola mataku bergeser dari tempatku menatap kearah para pejalan kaki yang memenuhi kampus. Ini adalah hari lainnya dimana Nesrin memintaku untuk masuk kelasnya. Atau lebih pada aku disuruh untuk mendengarkan ceramahnya. Alasan aku duduk ditempat ini hanyalah untuk membunuh waktuku. sebab sekali lagi karyaku belum dapat memenuhi kriteria yang dia minta. Namun sayang bagiku sebab, aku tidak tahu dari sekian banyak kemungkinan aku justru malah bertemu dengan Orion. Pria yang harus aku hindari ditempat umum terlebih di kampus. Aku tidak begitu yakin untuk bersikap so ramah terhadapnya, atau bagaimana seharusnya aku bersikap normal. Bagiku untuk bersikap normal pun aku sudah tidak tahu. Mungkin ini adalah salahku. Bahkan aku membiarkan