Chapter 4

1051 Words
Stela masih berjalan cepat menuju ke stasiun, dia bahkan melupakan temannya, Amara. "Hah ... Hah ... Hah .... " Nafasnya yang terengah-engah karna terlalu cepat berjalan pun membuatnya harus mengatur nafas ketika sampai di stasiun. Tiba-tiba ponselnya bergetar, dan ketika dilihat ternyata Amara menghubunginya "Halo Stela?" ujar Amara. "Iya. Halo Am?" jawab Stela "Kamu dimana?" tanyanya. "aku ada di stasiun. Maaf, aku tidak bisa menemanimu, karna mamaku menyuruhku untuk segera pulang," ujar Stela. "Oh ... kalau begitu hati-hati," ujar Amara. "Iya. maaf ya." ujar Stela. "Iya tidak apa. sampai bertemu besok," ujar Amara "Iya." ujar Stela Setelah itu pembicaraan mereka pun berakhir, dan ketika Amara menoleh kebelakang ternyata di belakangnya ada Axel yang sedari tadi berdiri. Amara pun jadi terkejut "Astaga kak." ujar Amara "Apa yang sedang kamu lakukan disini? kenapa tidak latihan di dalam?" tanya Axel dengan wajah dinginnya. "Maaf. saya habis menghubungi teman saya yang tadi menemani saya kesini," jawab Amara "Teman?" ujar Axel "Iya. teman saya yang tadi duduk di depan sini, namanya Stela." ujar Amara. "Lalu sekarang apa yang kamu lakukan? apa belum selesai menghubunginya? kenapa tidak masuk?" ujar Axel dengan nada dinginnya. "I ... iya kak, Saya masuk sekarang." ujar Amara sembari beranjak. Sedangkan Axel masih berdiri di luar untuk beberapa saat "Stela," Gumam Axel. Dia pun tersenyum lalu kembali masuk ke dalam ruang musik. Sedangkan Stela sekarang tengah perjalanan pulang. "Kenapa aku selalu saja merasa harus menghindari orang tadi?" Gumam Stela bingung. Stela berjalan menuju rumahnya dengan melamun memikirkan apa yang tadi terjadi padanya. Sampai dia tidak sadar jika sudah sampai di depan gerbang rumahnya. "Stela," panggil seseorang. Gadis itu tersadar dari lamunannya, dan melihat ke sebelah dan ternyata bibi tetangganya yang menyapa "Ah! selamat siang, bi," ujar Stela sedikit membungkuk "Apa yang kamu lakukan berdiri di depan rumahmu hingga lama?" tanya bibi itu. Seketika itu juga Stela melihat ke sekitar, dan ternyata benar jika dia berdiri di depan rumahnya. Dia pun tersadar "Ah! tidak apa bi." jawab Stela "Cepat masuk, daripada nanti mamamu khawatir," ujar bibi itu "iya bi. Stela masuk ke dalam dulu," pamit Stela Gadis itu beranjak masuk ke dalam, sedangkan bibi tetangganya pun juga masuk ke dalam rumahnya. "Ma, Stela pulang," ujar Stela masuk ke dalam rumah "Sayang, dari mana saja?" tanya mamanya. "Stela habis menemani teman ma," jawab Sela. "Kalau begitu sekarang kamu masuk ke kamar, dan membersihkan diri, lalu keluarlah untuk makan," ujar mamanya. "Stela sedang tidak ingin makan, ma. Stela akan langsung beristirahat saja ya ma." ujarnya Setelah itu Stela berjalan masuk ke dalam kamarnya. Wajah mamanya terlihat bingung melihat sikap anaknya yang berbeda untuk hari ini. Dan ya ... Stela tidak keluar kamar lagi hingga makan malam. Ayahnya pun sampai bertanya pada mamanya dan jawabannya Stela sedang tidak nafsu makan, dan dia langsung beristirahat. --- Keesokan paginya Amara menghampiri Stela yang tengah duduk sembari membaca buku mata kuliahnya. "Stel." sapa Amara. "Hai, am," balas Stela. Temannya itu langsung duduk di sebelah Stela, dan gadis itu pun melanjutkan lagi membacanya. "Eh, Stel, kamu kemarin kenapa pulang lebih dulu?" tanya Amara "Maaf, kemarin mamaku menyuruhku untuk segera pulang karna ada sesuatu," jawab Stela "Oh ... aku kira kamu kenapa makanya pulang lebih dulu," ujar Amara Stela hanya diam saja, dia tetap menatap bukunya walaupun dia tidak membaca bukunya. "Oh ya Stel, apa kamu tahu kemarin setelah aku menghubungimu, kak Axel menegurku," ujar Amara "Hah?! Menegurmu? Kenapa?" ujar Stela "Ya ... karna aku menghubungi kamu dan meninggalkan latihan ku, jadi aku kena tegur," jelas Amara yang wajahnya terlihat sedikit kesal "Sudah. Sudah. salah sendiri, siapa juga yang menyuruhmu untuk menghubungiku, dan meninggalkan latihanmu," gumam Stela "Tapi aku kan mengkhawatirkan kamu." ujar Amara Gadis manis itu hanya tersenyum melihat temannya yang tengah kesal. "Sudah. Sudah. Sekarang lebih baik kita masuk ke dalam kelas saja," ajak Stela Mereka berdua pun beranjak masuk ke dalam kelasnya. Sedangkan di sisi lain ada Axel yang tengah melihat Stela dari kejauhan. "Aku menemukanmu," gumam Axel. Setelah itu dia beranjak pergi. Tengah hari setelah selesai perkuliahan, Stela dan Amara berjalan ke kantin untuk makan siang. "Kamu ingin makan apa?" tanya Amara "Terserah kamu. aku ikut saja," jawab Stela "Baiklah," ujar Amara Stela melihat ke sekitar, dia tengah mencari tempat duduk yang kosong. Setelah melihat ada tempat duduk yang kosong, Stela mengatakan pada Amara jika dia akan menunggu di tempat tersebut "Am, aku tunggu di tempat duduk sebelah sana ya," ujar Stela sembari menunjuk ke salah satu tempat "Oke." jawab Amara Lalu Stela pun beranjak, dia pergi ke tempat duduk yang kosong tersebut. Sembari menunggu Amara yang tengah mengantri makanan, dia bermain ponselnya. Ketika tengah sibuk dengan ponselnya, Stela melihat sebuah bayangan yang berdiri di depannya, dan dia mengira jika itu adalah temannya "Sudah dapat makanannya?" tanya Stela tanpa melihat orang yang berdiri di depannya orang itu hanya diam berdiri di depan Stela. Hingga gadis itu merasa aneh, dia akhirnya mengangkat kepala, dan melihat orang yang ada di depannya. Seketika itu juga Stela terdiam melihat orang yang ada di depannya. "kenapa dia?" batin Stela. Dari tempat Amara berdiri, dia melihat Axel dan Stela tengah saling menatap. Lalu tidak lama Amara pun mengabaikan kedua orang itu. "Maaf, Apa tempat duduk ini kosong?" tanya Axel Stela terlihat bingung, dia melihat ke arah Amara yang masih berdiri untuk memesan makanan "Permisi," ujar Axel "Ehm ... Maaf, tapi tempat duduk ini sudah ada yang punya, dan dia sedang berdiri di depan sana," ujar Stela sembari menunjuk ke arah Amara "Oh ... kalau begitu, maaf" ujar Axel "Iya," ujar Stela Axel pun akan beranjak, sedangkan Stela melihat ke layar ponselnya kembali. "Ehm ... Apa kamu mahasiswi baru?" tanya Axel Pertanyaan Axel membuat gadis itu mengangkat kepalanya, melihat Axel. Dia hanya menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Axel "Perkenalkan, namaku Axel, mahasiswa tahun ketiga, anggota aktif di kegiatan musik," ujar Axel mengulurkan tangannya Stela terlihat ragu, dan bingung. untuk beberapa saat, dia hanya melihat Axel. "Ehm ... Stela, mahasiswi baru," ujar Stela membalas uluran tangan Axel "senang berkenalan denganmu," ujar Axel Stela pun hanya tersenyum, lalu tangannya di tarik dari tangan Axel. Setelah itu Axel beranjak pergi, lalu Amara pun datang dengan dua piring makanan di tangannya "Stel," panggil Amara "Ya, Am," sahut Stela "kenapa kak Axel menghampirimu?" tanya Amara "oh ... Dia hanya bertanya apa tempat duduk ini kosong atau tidak," jawab Stela Amara mengernyit heran, dia melihat ke sekitar, dan ada beberapa tempat duduk yang kosong, tapi kenapa seniornya bertanya pada Stela tentang tempat duduk mereka
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD