Bab 21

1304 Words

Bab 21 “Itu barangnya Mas Laksa yang ketinggalan, Mbak.” Aku tersenyum, lalu berjalan ke kamar mandi. Mbak Rahma terkesan menyeramkan semenjak melihat Petty meregang nyawa semalam. Gegas aku mengguyur tubuhku dengan air hangat yang sudah disiapkan Ibu. Badanku kini sedikit lebih segar. Tak lama-lama juga aku mandinya karena sudah siang. Ketika masuk ke kama, dan melihat Mbak Rahma yang tengah duduk di atas tempat tidurku. Matanya mengedar, seperti sedang mencari-cari sesuatu. “Wah ... cantiknya adik Mbak. Pasti tidurnya nyenyak, ya, karena minum s**u semalam? Sayangnya cuma satu itu. Kalau ada dua, Mbak pengen juga minum, biar bisa istirahat nyenyak kayak kamu.” Dia tersenyum. Wajahnya datar, tak menunjukkan apa-apa. “Memang s**u yang Mbak buat itu bisa buat tidur nyenyak, ya?” Aku m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD