Bab 18

1379 Words

Bab 18 “Astagfirullah. Mas, itu Virna.” Refleks aku menarik tangan Mas Laksa. Virna tengah duduk di dekat pos satpam dan meraung-raung menangis. “Sudah, sudah, Vir! Malu!” Mas Rustam tampak berusaha menenangkan perempuan itu. “Mohon maaf atas ketidaknyamanan, Mas, Mbak. Kami akan segera tindaklanjuti kasus hipnotis dan penipuan ini. Mohon jelaskan di area mana kejadiannya? Biar kamu bantu check di CCTV.” Satpam tersebut berusaha menangani situasi. “Masalahnya, tadi calon istri saya ke toilet perempuan, Pak. Di sana gak ada CCTV, kan? Ketika sudah jalan sekitar sepuluh menit, niatnya mau makan. Saya baru sadar, calon istri saya gak bawa kantung belanja. Setelahnya, dia juga baru sadar ponselnya gak ada. Terus dompet, ATM dan perhiasan yang baru kami beli juga raib.” Astagfirullah .… k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD