Tujuh

1076 Words

"Pegangan yang kuat ya, Raf." Aku melihat anak kecil yang duduk di depanku, memegang spion di sepeda motor matic-ku dan memakai helm mungil yang pas di kepalanya, lucu sekali melihatnya memakai helm untuk bersepeda gowes saat naik motor matic-ku ini, tapi nggak apa-apalah, safety first yang paling penting. Pulang dari sekolah aku akan membelikannya helm mungil untuknya, ya, aku tidak boleh lupa soal hal penting ini. "Dadah, Ayah. Rafa mau ke sekolah." Tangan mungil itu terangkat melambai pada Ayahnya yang ada di depan rumah, dan untuk kesekian kalinya aku melihat Pak Duda pendiam ini tersenyum melihat tingkah menggemaskan anaknya. "Titip jagain Rafa ya, Num." Aku mengacungkan jempolku, mengiyakan apa yang di pesankan oleh Mas Dika, tanpa di minta pun aku akan menjaga bocah menggemas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD