Sembilan

1052 Words

"Bukan Ayah nggak mau, Rafa. Tapi Tante Hanum yang belum tentu mau dengan Ayah." Wajah tampan laki-laki kecil yang baru saja masuk PAUD ini meredup, tampak kecewa dengan jawaban tegas dari Ayahnya. Tapi bukan mendapatkan bujukan dari Ayahnya saat melihat wajah mendung Rafa, Mas Dika justru semakin datar wajahnya. "Hayo, Ayah pernah bilang gimana? Nggak semua yang Rafa minta bisa Ayah kasih, termasuk minta yang ini. " Rafa membuang pandangannya, tapi aku bisa melihat dengan jelas bagaimana mata itu berkaca-kaca menahan tangisnya, dan hatiku tidak tahan untuk melihatnya, dengan cepat aku meraih Rafa yang ada di gendongan Mas Dika, menggendong alih Rafa dan memeluknya erat. Jika seperti ini Rafa seperti bayi besar, tangisnya tertahan saat wajahnya tenggelam di ceruk leherku. Dan satu b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD