Blurb

284 Words
"Kenalkan, Hanum. Yang ada di depanmu ini Mahardika." Nyawaku belum terkumpul semua, aku baru saja lari-lari dari jalan depan komplek menuju ke rumah untuk menghindari hujan gerimis, dan saat Ibu menyambutku untuk segera masuk ke dalam rumah karena ada tamu, hal yang menurutku aneh karena jarang sekali Ayah dan Ibu memintaku menemui tamu mereka, aku di hadapkan pada sosok tegap khas seorang prajurit di depanku. Seragam lorengnya membungkus tubuh atletisnya, rambutnya yang cepak membuatnya semakin berwibawa, dan saat aku melihat bengkok kuning di bahunya, dari sepengalamanku yang sering kali datang ke acara pernikahan teman kuliahku yang mendapatkan jodoh Pak Polisi atau Pak Tentara lelaki yang kini berdiri di depanku adalah seorang Sersan Kepala. Tidak ada raut wajah yang ramah saat dia menatapku, laki-laki bernama Mahardika ini hanya tersenyum sopan saat Ibu menyodorkanku di depannya, sungguh aku tidak tahu dia yang dingin atau dia tidak suka dengan sikap Ibu. Dengan ragu aku meraih tangan yang kini terulur tersebut, merasakan getaran aneh saat tangan tersebut melingkupi tanganku dan menggenggamnya erat. "Hanum, Mas." Cicitku pelan, entah kenapa suaraku mendadak menghilang seperti tikus yang terinjak, sungguh hal yang sangat memalukan untuk ukuran seorang Ibu Guru yang seharusnya tegas. Terang saja hal ini membuat Kedua orang tuaku dan kedua orangtua Mas-mas Tentara ini menertawakanku. Astaga, sungguh memalukan. Ingin rasanya aku menenggelamkan diri ke dalam rawa-rawa sekarang. Dan belum usai rasa maluku, sesuatu yang kecil dan berlari dengan cepat kini hinggap di kakiku, kembali aku di buat terkejut saat bocah laki-laki kecil berusia 4 tahun menempel di kakiku dan mengerjap dengan pandangan yang berbinar. "Ayah, dia Mama yang akan gantiin Bunda Rafa yang sudah di Surga?" What? Apa anak ini bilang? Ayah yang mana, dan siapa yang akan gantiin siapa?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD