BUKAN MUHRIM

1193 Words

Tubuh Safa kaku dan tungkai kakinya lemas. Bagaimana bisa calon suaminya kembali hadir setelah satu bulan tak ada kabar. “Ka-mu benar Mas Faqih?” tanya Safa memastikan. “Iya, Dik, ini Mas,” lirih pria itu sendu. Matanya berkaca yang akhirnya bisa bertemu dengan sang kekasih. Safa sendiri tak bisa berkata, bibirnya terkatup rapat bahkan tangannya mencengkeram kuat lengan Azril dan pria itu membantu menopang tubuhnya yang jika tanpanya sudah dipastikan Safa akan terjatuh. “Maafkan Mas, Dik.” Hatinya semakin sembilu begitu hebat seolah takdir sedang mempermainkannya. Tubuh yang masih berjarak melihat jelas jika di hadapannya benar Faqih. Dada Safa bergemuruh. Entah mengapa di saat hatinya sudah mulai mencoba melupakan calon suaminya, malah kembali dipertemukan dengan keadaan yang berbe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD