Makan malam usai disantap sendirian. Samuel naik ke lantai atas. Tidak untuk pergi ke kamarnya sendiri. Tapi ia pergi ke kamar Livy. Sudah hendak menerobos masuk, tapi ternyata, pintu kamarnya dikunci dari dalam. Apa harus mencari kunci cadangan dan masuk tanpa aba-aba? Ah tapi... Bila ia lakukan hal itu, nanti wanita yang berada di dalam sana malah mengamuk. Sudah. Pakai cara yang lembut saja dengan mengetuk pintu kamarnya pelan-pelan. "Hey, kamu sedang apa?? Bisa tolong bukakan pintunya sebentar??" ucap Samuel sembari mengayunkan kepalan tangan kanannya. Tidak ada jawaban apapun itu. Livy abai bahkan tidak peduli seberapa banyak ketukan pintu itu menyapa indra pendengarannya. Samuel sampai pegal dan berjongkok di depan pintu. Tapi masih dengan tangan yang mengepal, yang ia ayunkan