Menghabiskan Waktu Bersama

1324 Words

Keesokan harinya. Di dalam kamar. Samuel menatap Livy yang tengah berdiri di hadapannya dengan lama. Berkat kejadian yang semalam, Livy jadi mogok bicara padanya. Padahal sudah minta maaf berkali-kali. Ingin berangkat ke kantor pun jadi tidak tenang begini. "Aku tidak jadi ke kantor saja. Mau di rumah. Menunggui kamu. Tidak apa-apa kan??" ucap Samuel. "Terserah," jawab Livy yang raut wajahnya tidak enak sekali untuk dilihat. "Hey, kamu masih marah? Aku kan sudah minta maaf. Benar-benar tidak ada maksud untuk menyakiti kamu. Hanya refleks saja. Kalau sengaja, mungkin tetap aku terus kan. Tetapi tidak kan?" ucap Samuel yang terus berusaha melunakkan hati Livy yang malah semakin keras. Livy mengembuskan napas. Marah sih sebenarnya sudah tidak. Ia hanya sedang malas dan sedang tidak mood

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD