"Kalian kakak beradik? Saudara? Atau bagaimana??" tanya Daniel lagi, yang masih berpikiran positif. Karena pikirannya pun tidak sampai jauh, mengingat jarak usia yang sangat kentara diantara keduanya. Apalagi, melihat dari sisi usia Livy, yang masih terhitung baru beranjak dewasa, pada angka belasan tahun. Jadi mustahil bagi Daniel, untuk memikirkan hubungan yang lebih dekat selain daripada yang ia sebutkan tadi. "Iya, Kak," ucap Livy dan tatapan mata yang tajam, langsung ia dapatkan dari Samuel. "Kami ini sepupu. Sepupu jauh," sambung Livy lagi dan sunggingan bibir langsung muncul di bibir Samuel. Kalau tidak ingat dengan keinginan ayah mertuanya, untuk merahasiakan hubungan. Mungkin ia bisa langsung meng-klaim Livy sebagai istrinya, agar lelaki yang malah tersenyum dengan semringah ini,