Jadi kita akan tetap di sini?” Pelangi kembali menatap canggung ke arah Adrian. Setelah ciuman intens yang membuat seluruh tubuh Pelangi menggeletar. Adrian tiba-tiba menarik diri dan tampak tersipu malu. Lalu berdehem dan mengajak mereka berpindah ke kamar. Bukan karena Pelangi juga ingin melanjutkan adegan mesra itu. Sungguh, dia tak pernah menyangka akan menanggapi ini semua dengan mudah. Bayangan ketakutan kalau dia ketahuan menjebak Adrian bukan seperti ini. Adrian dan keluarganya benar-benar sangat baik. Pelangi kembali ingin menangis saat ini. Kenapa dia begitu tega! Adrian terlihat lebih tenang saat ini. Menyuruhnya untuk tetap berbaring di atas kasur, dan kini pria itu sibuk membereskan seluruh kamar. “Iya, kita lebih aman di sini, kamu terutama. Ada bunda, Bulan, Bintang, papa.