Defan memejamkan matanya, betapa merasa bersalahnya dia mendengar cerita apa yang terjadi hari ini pada Kinan. Semua karena dirinya Kinan menderita sampai mendapat hinaan dari orang-orang. 'Maafkan aku Kinan. 'Batin Defan. Menarik nafasnya panjang, lalu menghembuskannya perlahan.Defan membuka matanya menatap pintu di depannya. Tok... Tok... Defan memberanikan diri mengetuk pintu di depannya, "Sayang.."Serunya. Tak ada jawaban, Defan langsung merasa khawatir,pria itu langsung mencoba membuka handle pintu di depannya. Ceklek...ceklek... "Di Kunci." Defan lalu berbalik meninggalkan pintu kamar Kinan dan turun ke bawah. "Ada apa? "Tanya Jenar. Defan menatap mama Sinta, "Maaf tante, apa ada kunci cadangan. " Mama Sinta mendesah,"Harusnya ada, tapi sudah