14. Saya Suaminya

1194 Words

“Dokter Shina, hentikan ....” Seorang perawat rekan kerja Shina menarik bir yang dari tangan perempuan tersebut. “Biarkan aku malam ini! Aku ingin cuti saja besok! Aku sudah gila karena melihatnya!” Shina meracau di tengah mabuknya. Beberapa jam yang lalu, dia yang paling anti menghabiskan minuman keras karena takut mabuk. Tapi entah karena apa, tiba-tiba dia menghabiskan banyak botol soju dan bir di malam itu. “Shina! Bukankah kau besok ada pasien VIP yang hanya ingin ditangani olehmu! Sadarlah! Kau tidak boleh begini!” Bahkan Dokter Kim saja masih bisa menjaga kewarasan. “Unni ... kau yang menyuruhku untuk mabuk! Kau ... yang bilang aku ini kolot, bahkan kau juga yang mengataiku payah karena aku masih perawan!” racau Shina sambil mengetuk-ngetuk dua sumpit ke ujung meja. “Haduh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD